Minggu, 23 Juni 2013

Opiniku Tentang Cerpen Robohnya Surau Kami karya AA Navis


Cerpen yang di tulis oleh AA Navis ini menceritakan tentang seorang kakek penjaga surau dan pekerjaan mengasah pisau yang kesal terhadap cerita ajo sidi. Cerita itu menceritakan seseorang yang hanya mengandalkan ibadah karena takut masuk neraka dan cerita itu sangat menyinggung kakek itu. Kakek adalah orang yang mementingkan dirinya sendiri tidak memikirkan orang lain, ini lah kutipan ceritanya :

"Pada suatu waktu, ‘kata Ajo Sidi memulai, ‘di akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang. Para malaikat bertugas di samping-Nya. Di tangan mereka tergenggam daftar dosa dan pahala manusia. Begitu banyak orang yang diperiksa. Maklumlah dimana-mana ada perang. Dan di antara orang-orang yang diperiksa itu ada seirang yang di dunia di namai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyum-senyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan di masukkan ke dalam surga. Kedua tangannya ditopangkan di pinggang sambil membusungkan dada dan menekurkan kepala ke kuduk. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan ketika ia melihat orang yang masuk ke surga, ia melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan ‘selamat ketemu nanti’. Bagai tak habis-habisnya orang yang berantri begitu panjangnya. Susut di muka, bertambah yang di belakang. Dan Tuhan memeriksa dengan segala sifat-Nya.”

Setelah membaca cerpen dan kutipan di atas, cerpen ini mempunyai nilai-nilai agama. Tujuan pengarang menulis cerpen ini bermaksud untuk mengingatkan kita supaya tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri dan hanya beribadah di karenakan takut masuk neraka tapi ibadah harus karena Tuhan. ia memberi contoh pandangan kepada tokoh “kakek” dalam cerpen ini.

Saya berpendapat bahwa hidup itu tdak harus mementingkan diri sendiri tetapi harus mementingkan dan menghargai orang di sekeliling kita. Lebih mendalam saya baca cerpen ini, yang saya ambil dari cerpen ini adalah kita jangan beribadah dan melakukan kebaikan karena kita ingin masuk surga dan takut masuk neraka. tetapi, beribadah itu semata-mata karena takut kepada tuhan. Ada beberapa pelajaran dalam cerpen ini yaitu hidup harus berbaur dengan orang lain, berkerja keras, dan tanggungjawab kepada istri dan anak tidak hanya memikirkan diri sendiri. Kalau kita egois itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup kita, dan saya pernah belajar dari agama saya yaitu agama islam, sifat egois itu tidak diperbolehkan. Karena, di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri pasti perlu bantuan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar