Minggu, 30 Juni 2013

Kota Penuh Hambatan

Merpati kian terbang
terbang jauh di atas langit
menyusuri kota penuh hambatan
awan hitam mulai datang perlahan
menutupi langit cerah, biru
dikit demi sedikit awan putih tersingkiri
membuat keindahan langit menjadi pucat
roda-roda kendaraan berputar cepat
menempuh jarak yang jauh
angin dingin berkeliaran tak teratur
spesies berbaju rombeng menggigil
beribu-ribu air perlahan jatuh 
membasahi jalan yang berdebu

Kamis, 27 Juni 2013

Junee

Junee
disini ku berdiri
berdiri di atas jurang 
jurang yang sangat tinggi
keindahan suasana ini menggenggam hatiku
ku lihat kau disana
apakah kau melihatku disini?
Junee
bukan hidup karena nasib
bukan hidup karena masalah
aku tahu kau melihatku
aku tahu kau menyimpan rasa untukku
jangan buang mukamu seperti itu
jangan buat aku merasa bersalah
asal kau tau
aku mencintai mu 
sepenuh hati ku
sepenuh otakku

Minggu, 23 Juni 2013

SuperMoon

Bulan,
engkau begitu indah di pandang
begitu terang ku lihat
pantulan cahaya matahari nampak sempurna di tubuhmu, bulan
aku kagum melihat lingkaran sempurna mu
dari sini aku melihat mu
banyak orang pun melihat mu 
siapa yang tidak kagum melihat dirimu 
dari sini aku hanya bisa berharap
berharap engkau seperti itu bulan 
kau adalah petunjuk jalanku
jangan lah engkau pergi dariku
temani aku di sini sampai siang tiba
hari demi hari aku selalu menunggumu nampak indah
seperti sekarang ini
dan yang ku tahu lingkaran indah 
pantulan cahaya yang sempurna
itu hanya milik mu

Opiniku Tentang Cerpen Robohnya Surau Kami karya AA Navis


Cerpen yang di tulis oleh AA Navis ini menceritakan tentang seorang kakek penjaga surau dan pekerjaan mengasah pisau yang kesal terhadap cerita ajo sidi. Cerita itu menceritakan seseorang yang hanya mengandalkan ibadah karena takut masuk neraka dan cerita itu sangat menyinggung kakek itu. Kakek adalah orang yang mementingkan dirinya sendiri tidak memikirkan orang lain, ini lah kutipan ceritanya :

"Pada suatu waktu, ‘kata Ajo Sidi memulai, ‘di akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang. Para malaikat bertugas di samping-Nya. Di tangan mereka tergenggam daftar dosa dan pahala manusia. Begitu banyak orang yang diperiksa. Maklumlah dimana-mana ada perang. Dan di antara orang-orang yang diperiksa itu ada seirang yang di dunia di namai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyum-senyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan di masukkan ke dalam surga. Kedua tangannya ditopangkan di pinggang sambil membusungkan dada dan menekurkan kepala ke kuduk. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan ketika ia melihat orang yang masuk ke surga, ia melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan ‘selamat ketemu nanti’. Bagai tak habis-habisnya orang yang berantri begitu panjangnya. Susut di muka, bertambah yang di belakang. Dan Tuhan memeriksa dengan segala sifat-Nya.”

Setelah membaca cerpen dan kutipan di atas, cerpen ini mempunyai nilai-nilai agama. Tujuan pengarang menulis cerpen ini bermaksud untuk mengingatkan kita supaya tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri dan hanya beribadah di karenakan takut masuk neraka tapi ibadah harus karena Tuhan. ia memberi contoh pandangan kepada tokoh “kakek” dalam cerpen ini.

Saya berpendapat bahwa hidup itu tdak harus mementingkan diri sendiri tetapi harus mementingkan dan menghargai orang di sekeliling kita. Lebih mendalam saya baca cerpen ini, yang saya ambil dari cerpen ini adalah kita jangan beribadah dan melakukan kebaikan karena kita ingin masuk surga dan takut masuk neraka. tetapi, beribadah itu semata-mata karena takut kepada tuhan. Ada beberapa pelajaran dalam cerpen ini yaitu hidup harus berbaur dengan orang lain, berkerja keras, dan tanggungjawab kepada istri dan anak tidak hanya memikirkan diri sendiri. Kalau kita egois itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup kita, dan saya pernah belajar dari agama saya yaitu agama islam, sifat egois itu tidak diperbolehkan. Karena, di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri pasti perlu bantuan orang lain.

Sabtu, 22 Juni 2013

Awan Hitam

Saat awan hitam menutupi langit yang biru
Aku melihat sebuah cahaya
Cahaya terang seperti mentari
Indah sekali

Seakan-akan cahaya itu sedang membelah awan hitam
yang hampir menutupi semua bagian langit
Sedikit demi sedikit cahaya itu pun hilang
tak ada lagi keindahan yang ku lihat

Lorong Gelap

Aku berdiri di sisi lorong yang gelap dan hanya ada sedikit cahaya yang masuk. Aku tersesat dan tak tahu harus melangkah ke arah mana. tapi ku tekatkan untuk melangkahkan kaki berjalan terus, terus, terus. Saat itu sangat gelap sekali akupun tersandung oleh batu dan terjatuh. Dengan sekuat tenaga, Aku berdiri sambil menahan rasa sakit. Aku terus berjalan. setelah itu, Aku temukan 2 arah yang berbeda, aku bingung harus lewat jalan yang mana. Aku putuskan untuk melewati lorong kanan dan ku berjalan terus menyusuri lorong itu. Aku melihat sebuah cahaya terang akupun mendekat, ternyata aku temukan jalan keluar. Dengan bangganya ku bersujud dan mengucapkan rasa syukur.

Boleh kok

Boleh menjadi orang bodoh, tapi tahu apa yang harus dilakukan untuk masa depan

Jumat, 21 Juni 2013

Omongan Bijak !!!

Ada yang bertanya kepadaku,
 "kamu hari ini gak keluar?" 
aku pun menjawab " iya, nanti aku keluar main sama temen SMA ku. Kamu sendiri gak keluar?"
diapun membalas dengan rasa kemalesannya " ah, males lagian mau main kemana coba"
aku pun bertanya kembali "ah, bersosialisasi dong?"
" aku bersosialisasi sama temen temen ku kok". Jawab dia.
" tapi kalo dirumah bersosialisasi sama siapa?". Tanya ku.
"kalo dirumah itu waktu buat lebih deket sama keluarga, udah gede musti belajar banyak dari keluarga nah kalo udah keluar dari rumah baru banyakin relasi, sosialisasi sana sini". Jawab dia.
akupun sependapat dengan dia. "kata yang bijak".

Pemimpin

Pemimpin manapun pasti bisa membangun, 
Rakyatlah yang banyak maunya.

Awal

kecerdasan berawal dari kebodohan, kecerdasan bukan alasan kita pintar, tapi dari kebodohanlah kita cerdas

Pertanyaan

setiap pertanyaan yang lepas dari mulut, mungkin itu pertanyaan yang bodoh.