Mereka adalah kata. Aku tidak bisa melihat apa yang kau ucapkan, bahkan aku tidak bisa mendengar apa yang kau gerakan. Ungkapan itu memang benar-benar salah, aku pun menulis dengan asal-asal, Berbicara saja harus menahan perasaan. Mereka adalah kata. Mengapa aku hanya tertuju pada kata "mereka"? Mengapa tidak kata "dia"? Atau kata lain yang memang itu benar terjadi? Persekutuan, nama, atau hanya sebatas sampah berserakan. Aku tidak marah. Tapi hanya menuangkan perasaan saja. Mereka adalah kata. Ingat! Aku hanya menulis asal-asal. Bicarapun tidak pecus. Tidak bisa dimengerti. Tapi aku tahu bahwa mereka adalah kata.
Minggu, 08 Maret 2015
Rabu, 04 Februari 2015
Malam Romantis
Bolehkah aku tidur malam ini sambil melihat bulan dalam malam? Boleh kah aku bersandar dengan tanah?
Memang, malam itu sangat romantis.
Memang, malam itu sangat romantis.
Jumat, 30 Januari 2015
Selasa, 27 Januari 2015
Lampu Tidur
Bukankah lampu tidur itu hanya diam, berdiri tegak disamping tempat tidur. Terang ketika redup, redup ketika terang.
Kemarin dalam mimpi, ku dengar celotehan-celotehan singkat entahlah aku tidak mengerti. Apa maksudnya? Tak pa pa.
Cukup. Apa maksudnya? Tak pa pa.
Kemarin dalam mimpi, ku dengar celotehan-celotehan singkat entahlah aku tidak mengerti. Apa maksudnya? Tak pa pa.
Cukup. Apa maksudnya? Tak pa pa.
Sabtu, 10 Januari 2015
Mereka Harimau dan Ayam
Mereka tidak akan pernah mengerti mengapa harimau dan ayam menyatu. Tetapi mereka mengerti bahwa itu hanyalah sebuah gambar, semata-mata hanyalah harimau dan ayam yang telah dipaksa menyatu.
"Ayam itu tidak bersalah, harimau pun tidak bersalah."
"Bungkam mulut mu! Harimau lah yang bersalah ayam itu tidak."
"Bukan, ayam lah yang bersalah, harimau itu tidak. "
"Ah kalian ini apa-apaan!, harimau dengan ayam saja di gabungkan tidak marah. Sudah dikatakan harimau dan ayam tidak bersalah"
"Ah!"
"Persetan!"
"Tidak masuk akal"
"Absurd"
"Betapa kalian tau, lihat lah. lihat dengan jelas. Mereka akur kan?"
"Ah, benar-benar tidak masuk akal!"
"Ya, Absurd"
"Ayam itu tidak bersalah, harimau pun tidak bersalah."
"Bungkam mulut mu! Harimau lah yang bersalah ayam itu tidak."
"Bukan, ayam lah yang bersalah, harimau itu tidak. "
"Ah kalian ini apa-apaan!, harimau dengan ayam saja di gabungkan tidak marah. Sudah dikatakan harimau dan ayam tidak bersalah"
"Ah!"
"Persetan!"
"Tidak masuk akal"
"Absurd"
"Betapa kalian tau, lihat lah. lihat dengan jelas. Mereka akur kan?"
"Ah, benar-benar tidak masuk akal!"
"Ya, Absurd"
Langganan:
Postingan (Atom)